Kamis, 20 Desember 2012

KETIKA GUBUKKU TERBAKAR


Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal, terdampar di pulau yang kecil dan tidak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya dan setiap hari dia mengamati langit mengharapkan pertolongan. Tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.
                Dengan bersusah payah, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindunginya dari cuaca, da untuk menyimpan beberapa barang yang masih dimiliki.
                Tetapi suatu hari, setelah dia mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah, hilanglah semuanya. Dia sedih dan marah. “Tuhan teganya Engkau melakukan ini padaku?” ujarnya sambil menangis.
                Pagi-pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya.
                “Bagaimana kau tahu bahwa aku di sini?” Tanya pria itu kepada penyelamatnya. “Kami melihat tanda asapmu” jawab mereka.
Sumber:               Kumpulan Cerita Motivasi, Daryanto, PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Kamis, 13 Desember 2012

KISAH PAPAN NAMA PENJUAL


Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan “DI SINI JUAL IKAN SEGAR.” Tidak lama kemudian, datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya. “Mengapa kamu tuliskan kata DI SINI? Bukankah semua orang tahu kalau kamu berjualan DI SINI, bukan DI SANA?”
“Benar juga!” Pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata “DISINI” dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN SEGAR”.
                Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya. “Mengapa kamu pakai kata SEGAR?” Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kamu jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?”.
“Benar juga,” pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata SEGAR dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN”.
                Sesaat kemudian, datanglah pengunjung ketiga yang juga menanyakan tulisannya, “Mengapa kamu menulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah mengetahui kalau ikan ini untuk dijual, tidak untuk dipamerkan?”
Benar juga pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggallah tulisan “IKAN”.
                Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung keempat, yang juga menanyakan tulisannya, “Mengapa kamu tulis kata IKAN, bukankah semua orang sudah tahu kalau ini ikan bukan daging?”
“Benar juga,” pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.
Sumber                :               Kumpulan Cerita Motivasi, Daryanto.
                                PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.