Selasa, 05 Februari 2013

PENGUJIAN RANGKAP TIGA


Di zaman yunani kuno, Socrates dianggap memiliki kedudukan terhormat dalam dunia pengetahuan. Suatu hari temannya bertemu dengan filsuf besar ini lalu berkata, “Tahukah kau berita yang kudengar tentang sahabatmu?”
                “Tunggu sebentar!” kata Socrates. “Sebelum kau ceritakan kepadaku, aku ingin keu menjalani sebuah tes ringan. Tes ini disebut Tes Saringan Rangkap Tiga.”
“Tes Saringan Rangkap Tiga?”
“Benar,” Kata Socrates melanjutkan, “Sebelum kau bercerita tentang temanku, mungkin sebaiknya kita gunakan waktu sejenak untuk menyaring apa yang hendak kau katakan. Itulah sebabnya kusebut Tes Saringan Rangka Tiga. Tes pertama adalah Penyaringan KEBENARAN. Apakah kau mutlak yakin bahwa apa yang kau sampaikan ini benar?”
“Tidak,” jawab orang itu, “sesungguhnya aku hanya mendengar berita itu dari orang lain dan…”
“Baiklah,” kata Socrates. “Jadi kau tidak yakin apakah berita itu benar atau tidak! Sekarang, mari kita lanjutkan dengan tes kedua disebut Penyaringan KEBAIKAN. Apakah yang hendak kau ceritakan itu adalah sesuatu yang baik tentang sahabatku?”
“Tidak justru kebalikannya…”
“Jadi” lanjut Socrates, “kau hendak menceritakan kepadaku sesuatu yang buruk tentang temanku padahal kau tidak yakin berita itu benar?! Meskipun demikian, kau masih mungkin bisa lulus dalam tes ini karena masih ada satu tes lagi, yaitu Penyaringan MANFAAT. Apakah berita tentang temanku yang hendak kau sampaikan ini bermanfaat bagiku?”
“Tidak…mungkin tidak benar-benar bermanfaat.”
“Nah,” kata Socrates, “jika berita yang hendak kau sampaikan tidak benar, tidak baik dan tidak bermanfaat, lalu mengapa kau hendak menceritakannya kepadaku?”
Demikianlah mengapa Socrates dianggap sebagai filsuf besar dan terhormat. Jika kita dapat melindungi sahabat kita dan orang-orang yang kita cintai dengan cara demikian, kita tidak aka bisa dipengaruhi oleh orang lain.
Sumber:               Hikmah dari Seberang, Unknown Author, Pustaka Zawiyah.