Kamis, 06 September 2012

TUKANG ROTI DAN PETANI


Seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli satu kilogram mentega dari seorang petani. Ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak benar-benar seberat satu kilogram. Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar, berat mentega itu tidak penuh satu kilogram. Yakinlah bahwa petani itu telah melakukan kecurangan. Ia melaporkan kepada hakim, dan petani itu dimajukan ke sidang pengadilan.
                Pada saat sidang, hakim berkata pada petani, “Tentu kamu punya timbangan?”
“Tidak tuan hakim,” Jawab petani.
“Lalu, bagaimana kamu bisa menimbang mentega yang kamu jual itu?” Tanya hakim.
Petani itu menjawab, “Ah, itu mudah sekali dijelaskan, Tuan Hakim. Untuk menimbang mentega seberat satu kilogram itu, sebagai penyeimbang, aku gunakan saja roti seberat satu kilogram yang aku beli dari tukang roti itu.”
Cukup banyak contoh, kekesalan kita pada orang lain berasal dari sikap kita sendiri kepada orang lain.
Sumber                :               Satu Nusa, Daryanto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini.